Powered By Blogger

Senin, 13 Juni 2011

"Sam Poo Kong Trough The Ages"


Draft konsep Design
Konsep Design ini bertujuan untuk membuat garis besar dalam pembuatan tugas besar teknik komunikasi agar mempermudah dalam tugas selanjutnya yaitu pembuatan poster, website, dan film.  Konsep ini juga bertujuan untuk membuat kampanye public dengan tema “wisata budaya nusantara , serta untuk meningkatkan kemampuan kita sebagai calon plannner dalam  berkomunikasi melalui poster, website, dan film pendek. Mengapa kita memilih tema “wisata budaya nusantara” karena Indonesia kaya akan wisata budaya . Namun, hanya beberapa tempat yang diketahui oleh wisatawan. Oleh karena itu kita ingin memperkenalkan salah satu tempat wisata di daerah Semarang .
Draft Konsep design ini ada beberapa point yang akan dibahas :
  •  Mencari informasi mengenai kondisi eksisting kawasan Semarang Bawah
  •  Mencari informasi mengenai objek – objek wisata kelenteng Sam Po Kong
  •  Mengkampanyekan potensi wisata kelenteng Sam Po Kong
Dalam membuat video dan poster yang mengungkap wisata budaya Indonesia khususnya yang ada di kota Semarang, yaitu Sam Po Kong. Klenteng Sam Po Kong atau yang di sebut sebagai Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Karena kaburnya sejarah, orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng - mengingat bentuknya berarsitektur cina sehingga mirip sebuah kelenteng. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah

Alasan Pemilihan Tempat "Sam Poo Kong"
Alasan pemilihan tempat karena di Jawa Tengah khususnya di Semarang banyak tempat wisata budaya yang kurang dikenal dan dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Selain itu Sam Po Kong juga merupakan tempat wisata  di Semarang yang mempunyai nilai sejarah dan estetika yang kurang banyak diketahui. Banyak orang awam yang beranggapan bahwa sebuah klenteng hanya digunakan sebagai tempat ibadah agama Kong Hu Chu. Kalaupun ada yang berkunjung ke area klenteng biasanya hanya pada saat perayaan hari besar umat Kong Hu Chu.

 Alasan pemilihan Judul “Sam Po Kong, Through The Ages
“Sam Poo Kong, Through The Ages” kata “Through The Ages” memiliki arti “Dari Zaman Ke Zaman” judul ini dipilih karena Perpaduan dua kultur yang tercipta sejak zaman dahulu ketika kapal Sam Poo Kong berkunjung ke Semarang, masih tercipta sampai sekarang.
Sam Poo Kong memiliki dua kultur yang bisa berjalan beriringan sejak zaman dahulu hingga sekarang, yaitu kebudayaan Cina dan Jawa. Kebudayaan Cina bisa dilihat dari bentuk gedung pada bagian tengah Sam Poo Kong. Sedangkan kebudayaan jawa bisa dilihat dari  bentuk bangunan pada bagian depan Sam Poo Kong. Selain itu juga, Pengunjung yang datang bukan hanya etnis cina, tapi juga jawa, serta pengunjung yang beragama islam dan non-islam dapat berbaur menjadi satu tanpa ada diskriminasi, hal ini menjadi daya tarik tersendiri, selain dari segi keindahan arsitektur bangunannya. 
  
SKENARIO
Eka        : Akhirnyaa, sampe juga kita di Sam Poo Kong..
Tunjung  : Iya, setelah menempuh perjalanan selama 15 menit dari Tugu Muda dengan menggunakan    sepeda motor..
Eka         : Ya udah,ng ga usah nunggu lama-lama, kita langsung masuk aja yuk !
Tunjung   : Nah pemirsa, sebelum kita masuk ke Tempat Wisatanya, kita harus beli tiket dulu nih..
Tunjung   : Sekarang kita lagi di salah satu spot favorit wisatawan nih, yaitu pelataran Sam Poo Kong. Bisa dilihat kan banyak sekali wisatawan yang nongkrong dan berfoto.
…………………………………………………..
Hilmi         : nah, ini dia mas, mbak, tempat yang tadi kalian cari. Bisa mas dan mbak liat sendiri, di sepanjang dinding  belakang ini, terdapat relief dan sejarahnya.
Eka            : Nah, nih liat pemirsa, unik banget, jadi sejarah yang terulis disini, dibuat dalam tiga bahasa, cina, inggris, Indonesia.
…………………………………………………..
Eka            : udah kemana aja kita tadi?
Tunjung  : Tadi kita udah muter-muter klenteng, liat sejarahnya, terus wawancara pengunjung.
Eka            : Oh iya, keren ya, jadi, pemirsa, keunikan dari tempat ini itu nggak ada diskriminasi antar etnis , bisa dilihat, di sini ada etnis Cina dan Jawa tapi mereka bisa berjalan beriringan , selain etnis tadi itu ada dua agama tapi mereka semua bisa saling menghormati satu sama lain.
…………………………………………………..

  GENRE
Genre film adalah bentuk, kategori atau klasifikasi tertentu dari beberapa film
Genre film yang kami sajikan adalah dokumenter.  Di cerita ini kami menyajikan cerita  tentang Eksistensi Sam Poo Kong dari zaman ke zaman.

1.2.6 TARGET PEMIRSA
  Pemkot Semarang
Film ini kita tujukan kepada Pemkot Semarang dengan media Blog, dengan harapan orang-orang yang ada di pemerintah kota melihat hasil karya kami sehingga pemerintah dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap kelenteng Sam Poo Kong .
  Pengurus Klenteng
Dengan film ini , kami berharap agar pengurus kelenteng tergerak hatinya agar dapat lebih peduli terhadap kelestarian kelenteng.
  Masyarakat Umum
Di buatnya film ini dengan tujuan memplubikasikan kepada masyarakat luas  agar mengetahui keindahan dari kelenteng Sam Poo Kong. Sehingga meningkatkan daya tarik masyarakat.
   
LOG LINE
        Bhineka Tunggal Ika
        In Friendship There Is No Distinction Of Race, Culture and Etnich               


SINOPSIS
Menceritakan tentang perjalanan Eka dan Tunjung ke kota Semarang, yang ingin mencari suatu tempat wisata yang berbeda dari yang lain.
Lalu mereka berdua mengunjungi Sam Poo Kong karena mereka ingin melihat sendiri keunikan dari Sam Poo Kong.
Di sana mereka menemukan berbagai hal unik, dari mulai, bentuk bangunan, pengunjung sampai fasilitas-fasilitas unik yang dapat dinikmati di sana.

PENOKOHAN
Di film ini pembagian penokohan sebagai berikut :
§  Tunjung                                                    : Presenter 1  (ramah, kocak )
§  Hilmi                                                          : Penjaga Klenteng (ramah)
§  Indri                                                           : Camera man
§  Rahma                                                       : wisatawan (cuek, santai)       
§   Hanna                                                       : Wisatawan (kalem, ramah)
§  Yuli                                                             : Wisatawan (ramah, kalem)
§  Rini                                                             : Wisatawan (Ramah, santai)
§  Eka                                                             : Presenter 2 (ramah, bawel)

RENCANA LOKASI SYUTING
Dalam pembuatan film ini kami akan mengambil dua lokasi .
1.       Setting pertama kami akan mengambil lokasi di Tugu Muda sebagai salah satu icon Kota Semarang
2.       Setting kedua sampai akhir cerita kami akan mengambil lokasi di kawasan Sam Poo Kong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar